Postingan tentang Cara Membedakan E Paspor Dan Paspor Biasa dapat Anda temukan pada Aplikasi dan di bawakan oleh administrator
Cara Membedakan E Paspor Dan Paspor Biasa – Setiap orang harus memiliki paspor sebelum bisa mewujudkan impian berlibur ke luar negeri. Ada dua jenis paspor di Indonesia, yaitu paspor tradisional dan paspor elektronik atau disebut juga e-paspor. Bagi yang sudah memiliki paspor biasa, ada baiknya untuk memilikinya.
Paspor lama telah diubah menjadi e-paspor karena banyak kelebihannya. Namun sebelum membahas cara membuat e-paspor dan manfaatnya, mari kita pahami dulu apa itu e-paspor!
Cara Membedakan E Paspor Dan Paspor Biasa
Sidik jari dan fitur wajah pemegang paspor yang dapat dikenali oleh pemindai. Detail ini digunakan sebagai pengaman paspor dan terdapat di sampul depan.
Apa Sih Bedanya Paspor Biasa Dan Elektronik?
Data biometrik pada ePassport Indonesia telah memenuhi standar yang dikeluarkan oleh International Civil Aviation Organization (ICAO). Paspor jenis ini digunakan di Australia, Amerika, Malaysia, Inggris, Jepang, Selandia Baru, Swedia, dll. Ini banyak digunakan di paspor berbagai negara. Persiapan e-paspor belum bisa dilakukan
Jadi sekarang Anda sudah tahu pentingnya ePassport. Lalu apa saja manfaat ePassport? Lihat deskripsi di bawah ini.
Anda pasti sudah tahu kalau biaya pengurusan visa ke luar negeri sangatlah mahal dan harus melalui berbagai prosedur. Dengan demikian, keunggulan e-paspor bagi WNI adalah pemegangnya diberikan bebas visa atau bebas visa untuk mengunjungi Jepang selama 15 hari. Bagus sekali, Anda bisa berlibur ke Jepang sambil melihat bunga sakura secara gratis.
Anda perlu mendaftarkan e-paspor Anda sebelum liburan di Jepang, yang memakan waktu dua hari kerja. Masuknya dilakukan terlebih dahulu di misi Jepang di Indonesia (Kedutaan Besar Jepang/Konsulat Jenderal Jepang/Konsulat Jepang).
Perbedaan E Paspor Dengan Paspor Biasa
Keunggulan e-paspor tidak hanya bebas visa ke Jepang saja. Akan lebih mudah mendapatkan visa untuk bepergian ke luar negeri dengan e-paspor. Hal ini dikarenakan data pemegang e-paspor sangat akurat dan aman sehingga memudahkan kedutaan negara lain untuk melakukan pengecekan dan penerbitan visa.
, penumpang yang terbang ke luar negeri harus mengantri untuk diperiksa di tempat pemeriksaan imigrasi. Proses ini memakan waktu karena hanya sedikit orang yang mengantri. Pemegang e-paspor sangat beruntung karena tidak perlu antri dan melakukan pengecekan secara manual. Anda bisa mengunjunginya secara langsung
Hal ini belum berlaku untuk semua bandara. Fasilitas ini hanya tersedia di Jakarta dan Bali, yaitu Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan Bandara Internasional Ngurah Rai. Namun jangan khawatir, bandara lain di Indonesia mungkin belum memiliki fasilitas ini! Mari kita berdoa saja.
Informasi dalam paspor ini mencakup sidik jari dan ciri wajah pemegang paspor agar lebih akurat dan lengkap. Biometrik ini berguna saat memindai paspor secara manual atau dengan memindainya
Apa Beda Paspor 24 Halaman Dan 48 Halaman?
Luar negeri. Ada juga kartu kredit dengan banyak keuntungan bagi wisatawan. Namun, sebelum Anda dapat membuat e-paspor, ingatlah poin-poin penting berikut ini.
Saat ini pembuatan e-paspor hanya bisa dilakukan di DKI Jakarta, Surabaya, dan Batam. Jika Anda tinggal di luar kawasan ini, sebaiknya Anda mengunjungi salah satu kantor yang disebutkan. Perlu diperhatikan bahwa aturan ini hanya berlaku untuk pembuatan paspor elektronik dan tidak berlaku untuk pembuatan paspor tradisional atau paspor tradisional. Untuk mendapatkan paspor biasa, Anda bisa langsung mendatangi kantor imigrasi daerah terkait.
Hanya Kantor Imigrasi Kelas 1 yang menyediakan cara pembuatan ePassport. Berikut daftar terbaru Kantor Imigrasi Kelas 1 yang menerbitkan ePassport per September 2019:
Jika paspor lama Anda adalah e-paspor (dikeluarkan setelah tahun 2009, baik masih berlaku atau tidak), dokumen yang diperlukan adalah:
Perbedaan Paspor Biasa Dan Elektronik, Pilih Sesuai Kebutuhan Anda
Salin (jangan dipotong) seluruh dokumen di atas pada kertas ukuran A4 untuk dikirim ke petugas. Anda dapat mengunjungi halaman ini untuk informasi lengkap mengenai dokumen dan persyaratan pembuatan e-paspor.
Total biaya pembuatan e-paspor akan tergantung pada jenis paspor yang Anda pilih. Setelah itu akan ditambahkan biaya layanan biometrik sebesar Rp 55.000. Misalnya membuat e-paspor sederhana 48 halaman maka total biayanya adalah Rp 655.000.
Informasi kuota saat tanggal antrian paspor atau kuota antrian dibuka pada akun Twitter dan Instagram Direktorat Jenderal Imigrasi. Biasanya kuota dibuka setiap hari Minggu.
Mulai 1 September 2016, pemohon e-paspor dapat melakukan pembayaran ke lima bank antara lain Bank Mandiri, BNI46, BRI, BCA dan Pos Indonesia. Anda dapat membayar melalui mesin kasir atau ATM. Pembayaran harus dilakukan dalam waktu 7 hari setelah wawancara. Ingatlah untuk menyimpan bukti pembayaran Anda dengan benar.
Mudah, Ini Cara Membuat E Paspor Dan Keuntungannya!
Simpan paspor Anda dengan aman sampai Anda perlu bepergian ke luar negeri. Paspor elektronik tidak boleh ditekuk, dilipat, ditusuk, dicelupkan ke dalam cairan atau dipukul. Paspor elektronik juga tidak boleh disimpan di lokasi yang sangat panas atau lembab. Hindari meletakkan paspor elektronik Anda di bawah sinar matahari langsung atau medan elektromagnetik (TV, microwave). Hal ini untuk menjaga kualitas
. Jika Anda memiliki pertanyaan, pengalaman, atau pemikiran tentang artikel ini, silakan tinggalkan komentar. Jangan lupa pesan penerbangan internasionalmu di GO.com ya? Membeli Tiket Pesawat Kalau bicara soal paspor, biasanya kita menjumpai dua jenis paspor, paspor tradisional atau e-paspor, disebut juga e-paspor. E-paspor sendiri merupakan paspor yang dilengkapi dengan chip elektronik yang menyimpan data biometrik pemegang paspor. Paspor elektronik diterbitkan di Indonesia pada tahun 2011. Meski sudah lama tinggal di Indonesia, masyarakat Indonesia bisa memilih untuk menggunakan paspor tradisional atau e-paspor, karena keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Nah, bagi sobat yang masih bingung memilih jenis paspor yang mana, kali ini saya akan membagikan perbedaan kedua paspor tersebut. Kami berharap setelah membaca artikel ini, teman-teman dapat memilih jenis paspor yang sesuai dengan kebutuhannya. 1. Tampilan paspor biasa (kiri) dan e-paspor (kanan) Tidak ada perbedaan signifikan antara tampilan paspor biasa dan e-paspor. Keduanya memiliki sampul berwarna hijau tua dengan gambar Negara Republik Indonesia dan lambang burung Garuda di bagian depan. Yang menonjol pada bagian depannya adalah hadirnya logo biometrik di bawah logo Garuda. Logo ini terlihat seperti chip elektronik. Semua paspor elektronik dari berbagai negara di dunia harus memiliki simbol ini di sampul depan paspor. Paspor biasa (kiri) dan e-paspor (kanan) Perbedaan lainnya terdapat pada bagian dalam sampul belakang paspor. Paspor standar hanya memuat tulisan Republik Indonesia di bagian ini. Sedangkan pada e-paspor terdapat teks peringatan mengenai hal-hal yang tidak boleh dilakukan dengan e-paspor. Ya, paspor elektronik dengan lembar biodata polikarbonat juga tersedia sekarang. Jadi lembar biodata di paspor ini terbuat dari plastik polikarbonat dan kertas laminasi seperti paspor lainnya. Bahan polikarbonat ini lebih kuat sehingga lebih awet dan tidak mudah rusak. Biaya pembuatannya sama dengan biaya pembuatan paspor elektronik laminasi. Namun, saat ini hanya sedikit kantor imigrasi yang bisa menerbitkan paspor elektronik polikarbonat. 2. Informasi yang tersimpan pada halaman biodata pemegang paspor adalah untuk paspor biasa, informasi yang tersimpan di dalamnya hanya mencakup informasi pribadi pada halaman biodata. Informasi tersebut terdiri dari nama lengkap, nomor paspor, tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin dan masa berlaku paspor. Sementara itu, paspor elektronik mencakup pengenalan wajah, pengenalan sidik jari, dan pengenalan iris mata selain data-data tersebut. Data ini disimpan pada chip yang dienkripsi agar tetap aman. 3. Biaya produk: Karena dilengkapi dengan chip elektronik yang kompleks, biaya produksi paspor elektronik lebih mahal dibandingkan paspor biasa. Biayanya Rp 350.000 untuk paspor biasa dan Rp 650.000 untuk paspor elektronik. Perbedaan harga inilah yang seringkali menjadi kekhawatiran utama para produsen paspor. Jika paspor biasa sudah mencukupi kebutuhan kita, sayang sekali jika kita harus mengeluarkan uang lebih untuk membeli e-paspor. 4. Persyaratan pengajuan paspor biasa dan paspor elektronik di Pelayanan Imigrasi sama. Namun, tidak semua departemen imigrasi bisa menerbitkan e-paspor tersebut. Mungkin, jika di daerah kita tidak ada orang yang menangani masalah ini, sebaiknya kita memilih kantor imigrasi yang jaraknya agak jauh. Selain itu, waktu pembuatan e-paspor lebih lama dibandingkan dengan paspor biasa. Untuk paspor standar, proses ini akan memakan waktu kurang lebih 4 hari kerja. Sedangkan untuk paspor elektronik, proses ini bisa memakan waktu hingga 10 hari kerja. Jadi jika Anda membutuhkan paspor baru dengan cepat, paspor standar bisa menjadi pilihan. Namun jika kita memang ingin membuat e-paspor, pastikan kita tidak sedang bepergian dalam waktu dekat. Padahal, jika kita ingin paspor siap dalam satu hari, pihak imigrasi punya layanan ekspres. Namun harganya cukup mahal yakni Rp 1.000.000 ditambah biaya paspor, Rp 350.000 untuk paspor biasa, dan Rp 650.000 untuk e-paspor. 5. Keuntungan Bebas Visa Jepang Berdasarkan pengalaman saya memiliki e-paspor, manfaat yang paling menonjol selama ini adalah kemudahan bebas visa Jepang. Dengan rezim bebas visa ini, kita bisa mengunjungi Jepang berkali-kali dalam kurun waktu 3 tahun. Pengajuan bebas visa juga mudah karena hanya memerlukan KTP dan bisa diajukan secara online. Berbeda dengan pemegang paspor pada umumnya, mereka harus mengajukan visa reguler jika ingin bepergian ke Jepang. Yuk cari tahu 5 perbedaan utama paspor dan visa! Selain kelebihan-kelebihan tersebut, saya tidak merasakan manfaat lain dari e-paspor ini. Bahkan, e-paspor ini bisa digunakan untuk melewati gerbang otomatis di Bandara Soekarno Hatta, sehingga kita tidak perlu mengantri di loket imigrasi secara manual. Namun terakhir kali saya mendarat di Bandara Soekarno Hatta, gerbang otomatisnya bisa digunakan oleh pemegang paspor juga. Oleh karena itu, manfaat ePassport tidak seperti dulu lagi. Nah itulah beberapa perbedaan antara paspor biasa dan paspor elektronik. Terlepas dari kelima perbedaan tersebut, ciri-ciri kedua paspor tersebut hampir sama. Jadi, sebaiknya pilih paspor tradisional atau e-paspor?
Jika Anda ingin bertanya
Cara membedakan ban tubeless dan ban biasa, cara membedakan kacamata anti radiasi dan biasa, cara membedakan telur omega dan telur biasa, cara membedakan kaca tempered dan kaca biasa, cara membedakan merpati balap dan biasa, perbedaan paspor biasa dan elektronik, cara membuat paspor biasa, paspor elektronik dan biasa, cara membedakan batu akik dan batu biasa, cara membedakan alpukat mentega dan biasa, cara membedakan e paspor dan paspor biasa, cara membedakan ban mobil tubeless dan biasa